Minggu, 04 Agustus 2013

Cara "carrier packing" yang benar

Carrier packing ? apa'an sih tuh? Gak usah bingung, nih penjelasannya :

Sebenarnya, itu dua kata yang terpisah, packing dan carrier. 
Packing = mengemas, sedangkan carrier = pembawa (dalam hal ini adalah tas carrier, ransel yang besar). Jadi dengan kata lain, carrier packing adalah cara mengemas barang-barang bawaan kita ke dalam tas carrier. Biasanya dilakukan oleh para backpacker.

Packing tuh ada tekniknya, jadi gak sembarangan asal masukin aja. Kalo kita salah (asal-asalan) dalam melakukan packing maka yang didapat adalah sengsara dalam perjalanan.
Yang harus diingat bahwa tujuan utama dari packing sendiri adalah untuk meringankan beban yang kita bawa saat perjalanan, dan memudahkan kita untuk mengambil barang-barang yang sering terpakai (misal : makanan dan minuman). Untuk lebih jelasnya, baca aja posting berikut ini ..

Kalo kita mau  berpetulang di alam bebas, misalkan hiking, camping, caving, ataupun ke pantai, tentu kita bakal bawa barang-barang yang lumayan banyak kan? apalagi kalo untuk jangka waktu yang cukup lama. 
Untuk mbawa barang-barang itu, kebanyakan dari kita memilih untuk mamakai tas carrier  karena ukurannya yang besar, jadi semua barang bisa termuat tanpa kita harus ribet menjinjing barang yang gak muat masuk tas jika pake' tas kecil.
Cara packing yang benar bisa  membantu mengurangi beban yang kita bawa  jadi gak gampang capek. Lalu, Bagaimana sih cara packing yang benar itu? ini dia tekniknya :
  1. Ini yang paling penting, biar beban yang kita bawa gak berat-berat amat. Letakkan barang yang berat di bagian atas, dan bagian yang ringan di bagian bawah. Ini ditujukan agar seluruh beban jatuh di pundak, bukan pinggang atau punggung. Pundak lebih kuat ketimbang pinggang atau punggung. Bagilah beban itu secara merata, jangan menyiksa salah satu bahu dengan berat yang tak seimbang. Untuk tenda, biasanya diletakkan di bagian paling atas, karena memang biasanya paling berat. Letakkan sleeping bag, dan perlengkapan tidur di bagian paling bawah, sebab baru akan digunakan pada malam hari.
  2. Ini juga penting untuk kemudahan mengambil barang yang sering dibutuhkan. Letakkan barang-barang yang nantinya akan paling sering keluar masuk, atau paling dibutuhkan di perjalanan di kantong-kantong luar backpack yang mudah dijangkau.
  3. Kalo bisa, kelompokkan barang menurut fungsinya, lalu letakkan menurut tingkat kebutuhannya. 
  4. Pisahkan barang-barang yang berbau menyengat/bahan kimia dengan bahan makanan/minuman. Misal : minyak kayu putih, parfum, spirtus, parafin, dsb. Kalo kita telodor, bisa aja makanan/ minuman dalam tas kita ketumpahan minyak kayu putih karena narohnya yang sembaragan. Bisa berabe kan?
  5. Manfaatkan ruangan yang ada di dalam ransel seefisien mungkin. Maksudnya, jika kita membawa mug, jangan biarakan ruangan didalamnya kosong. Isil dengan benda-benda kecil yang mungkin masuk, misal : bungkusan berisi gula atau kopi instan.
berikut gambarnya :
Karakter dari seorang backpacker bisa dilihat dari ransel yang di bawanya. Bagaimana seorang backpacker mengepak barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam ransel sehingga bentuk ransel itu rapih dan bagus (enak dipandang lah), maka itu akan mencerminkan kepribadian yang matang dari sang backpacker. Jadi, ransel dengan bentuk kacau, meletot kesana-kemari karena di-pack awut-awutan akan memberikan penilaian ’kurang’ buat pemiliknya. Apalagi bila ransel itu digantungi berbagai macam benda, sementara ransel itu sendiri masih terlihat kempes. Ransel yang digantungi sepatu, peralatan memasak, atau botol air, adalah sebuah pemandangan yang menurut saya sangat menggelikan.

from : cashewCrunch

Tidak ada komentar:

Posting Komentar