Sabtu, 03 November 2012

Jus Kentang untuk Turunkan Berat Badan

Kentang termasuk salah satu sayuran yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi jika Anda sedang menjalani program penurunan berat badan.Tetapi dengan sedikit modifikasi, kentang dapat menjadi senjata yang ampuh untuk menurunkan berat badan.

Kentang mengandung nutrisi seperti kalsium, potasium dan beta-karoten, serta mampu memenuhi 10 persen kebutuhan serat harian tubuh. Serat tersebut dapat mendukung penghapusan limbah padat dari tubuh dan mempercepat pembakaran lemak melalui sistem pencernaan.

Selain itu, sebuah studi yang dilakukan di Arizona State University menunjukkan bahwa kentang dapat menjadi pembakar lemak yang baik karena mengandung vitamin C. Minum jus kentang sebelum makan, dapat mengendalikan produksi hormon leptin dan ghrelin, yang mempengaruhi rasa lapar.

Makan makanan yang membuat Anda kenyang lebih lama adalah kunci menurunkan berat badan. Seperti dikutip dari onlymyhealth, Minggu (4/11/2012) berikut langkah-langkah menurunkan berat badan dengan jus kentang:

1. Pilihlah kentang yang segar
Kentang yang Anda pilih harus segar, cirinya memiliki warna kulit coklat yang tegas. Jangan memilih kentang yang telah layu atau yang telah ditumbuhi kecambah hijau atau putih di atasnya.

2. Membuat jus kentang
Cuci bersih kentang dan potong manjadi beberapa bagian agar dapat masuk ke dalam blender. Anda dapat memeprtahankan kulit kentang, karena kandungan vitamin paling tinggi justru berada pada kulitnya. Tambahkan madu alami agar rasanya lebih enak.

3. Minum jus kentang sebelum makan
Minumlah jus kentang sekitar 2 jam sebelum sarapan dan 1/2 jam sebelum makan malam. Tetapi minum jus kentang setelah makan juga memiliki manfaat kesehatan yang sama.

4. Pilih makanan sehat
Meskipun Anda telah minum jus kentang setiap hari sebelum makan, cara ini tidak akan berhasil jika Anda makan makanan yang tidak sehat seperti junk food setelahnya. Pastikan untuk makan makanan sehat setelah minum jus kentang.

Jumat, 05 Oktober 2012

Rumus Menentukan Ukuran Bra


Rumus Menentukan Ukuran Bra

Payudara Anda harus mendapatkan penopang yang baik.
Pemilihan ukuran dan cup bra tidak tepat, tak hanya merusak bentuk payudara, tetapi juga menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan tulang belakang.
Lakukan dua kali pengukuran memakai pita pengukur dengan ukuran inci, dan pakailah bra tanpa bantalan saat melakukan pengukuran untuk mendapatkan ukuran yang benar-benar pas.

Ukuran lingkar dada
Ukurlah dengan melingkarkan pita pengukur tepat di bagian bawah payudara. Jika hasil ukuran berada di angka genap, tambahkan 4. Jika jatuh di angka ganjil, tambahkan dengan 5. Ini dilakukan mengingat dada akan mengembang jika kita bernafas. Jadi, semisal ukuran lingkar bawah dada Anda adalah 32 inci, maka ukuran lingkar bra Anda adalah 36 (32+4), dan bila ukuran lingkar bawah dada Anda adalah 27 inci, maka ukuran bra Anda adalah 33 (27+5) .

Ukuran lingkar payudara
Lingkarkan pita pengukur tepat di bagian tengah payudara Anda, yaitu tepat di bagian puting. Berapa pun angkanya, bulatkan ke angka genap. Kemudian hitung selisih antara angka ini dengan ukuran lingkar bawah dada Anda. Hasil selisih tadi merupakan jawaban untuk ukuran cup Anda.
Kemudian, cek selisih dengan ukuran cup yang benar.
Cup A : 1 inci
Cup B : 2 inci
Cup C : 3 inci
Cup D : 4 inci
Cup DD : 5 inci
Cup DDD : 6 inci
Misalnya ukuran lingkar payudara Anda adalah 34 inci, dan ukuran lingkar bawah dada Anda adalah 31 inci, maka ukuran cup adalah 34 dikurangi 31, yaitu 3 inci. Berarti ukuran cup Anda adalah C.

(Cosmopolitan Indonesia edisi November 2011)

Kamis, 10 Mei 2012

Belitong...Land with Millions of taste

Pada awalnya, mendengar nama Pulau Belitung hanyalah sayup-sayup saja, dibandingkan pulau tersebut  Pulau Bangka (pulau di sebelahnya) jauh lebih terkenal. tapi pulau itupun saya tahu setelah saya belajar  pelajaran Geografi saat sekolah dulu.

Bahkan ketika kedua pulau tersebut kemudian dijadikan salah satu Propinsi di Indonesia di tahun 2001, tepatnya sejak tanggal 9 Februari 2001 dengan nama Propinsi Bangka Belitung (Babel) saya tetap seperti orang yang ketinggalan informasi :) 

Tapi semenjak saya menonton  Film "Laskar Pelangi" garapan sutradara Riri Reza di tahun 2008, dimana film ini pun merupakan adaptasi dari Novel karya Andrea Hirata dengan judul yang sama, saya langsung jatuh cinta pada pulau ini! ditambah lagi kemudian banyak tayangan di TV menampilkan wisata-wisata di pulau ini. Ditambah lagi dengan artikel di salah satu majalah favorite saya majalah "Tamasya" yang membahas habis mengenai wisata di pulau ini. Saya berharap sangat untuk bisa traveling ke pulau ini. So, thanks to "Laskar Pelangi", akhirnya pulau ini menjadi terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan termasuk saya.

Berikut adalah cerita pengalaman saya menelusuri Pulau Belitung. 
Berangkat dari Bandara intl.Soekarno Hatta menggunakan pesawat Batavia air menuju Tanjung Pandan.  Sebagai informasi, untuk ke pulau ini hanya ada 2 maskapai yang melayani yaitu Batavia Air dan Sriwijaya Air saja.

Tapi seperti biasanya, menggunakan maskapai ini harus selalu butuh kesabaran extra karena selalu delay dan kali ini tidak kira-kira, sampai 3 jam!!  Dari Jakarta untuk sampai Belitung diperlukan waktu kurang lebih 1 jam

Setibanya di bandara udara H.A.S. Hanandjoeddin, saya dijemput oleh sahabat saya "Yan" untuk kemudian kami menuju kediamannya di daerah Tanjung Binga. Dengan menggunakan motor, dari bandara menuju Tanjung Binga memakan waktu kurang lebih 1 jam.

Sebelum ke tujuan, kami mampir sebentar untuk makan "Sore" (karena  untuk ukuran makan siang sudah sangat terlambat sedangkan untuk makan malam masih lama). 

Gangan Ikan Katep

 Oleh karena saya penasaran sekali untuk mencicipi salah satu masakan khas Belitung yaitu Gangan Ikan,  kami mampir di Rumah Makan "Berage" yang menyediakan menu ini. 

 
Apa itu Gangan Ikan? Gangan adalah sup ikan berwarna kuning dengan kuah yang asam gurih.
Setelah lapar telah hilang, kami melanjutkan perjalanan menuju rumah Yan.




Sepanjang perjalanan, saya tidak menemukan kemacetan ataupun polusi, bahkan cenderung agak sepi padahal kami masih berada di kota kabupaten.
Sepanjang jalan saya masih melihat rumah-rumah khas penduduk di belitung masih banyak berdiri, baik yang masih berbahan papan kayu maupun yang sudah terbuat dari bata/batako.

Sesampainya di rumah Yan di kawasan Tanjung Binga, saya disambut oleh keramahan keluarga Yan. Mereka memperlakukan saya seperti keluarga sendiri, padahal mereka baru kenal saya pada saat itu. Dan tidak hanya keluarga Yan, saya juga banyak memperoleh keramahan dari penduduk sekitar selama saya berada di Belitung...WOW hal yang sangat jarang kita dapatkan di kota besar seperti Jakarta, keramahan yang tulus!

Di malam hari, seperti yang sudah diduga sebelumnya, suasananya sepi. tapi saya sangat menikmati karena biar sepi tapi masih terdengar alunan musik dari suara-suara binatang malam. 
saat sebelum tidur, ingin rasanya cepat pagi bukan karena saya tidak betah tapi......
Yan's House

I can wait to Explore Belitong Island!!! Yeaaayy!!!

Sebelum saya bahas satu persatu wisata yang sudah saya explore di Belitung, maka ada baiknya kita tahu sepintas mengenai pulau ini.
 

Belitung, merupakan pulau tropis yang menjadi tujuan wisata baru Indonesia, yang terletak di bagian Propinsi Bangka Belitung Indonesia berpenduduk  dengan mayoritas Melayu dan Ethnis Tionghoa.

Belitung, atau Belitong (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis siput laut), dulunya dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatera, diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang, dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih (Stannuum), pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit.

Pulau Belitung terbagi menjadi 2 wilayah Yaitu :
 
1. Belitung Induk ( Belitung Barat )
    Ber-ibukota Tanjung pandan, memiliki tempat wisata, seperti :

  • Pantai Tanjungtinggi
  • Pantai Tanjung kelayang
  • Pantai Bukit berahu
  • Permandian Alam Tirta marundang
  • Pulau Lengkuas
  • Pulau2 kecil sekitarnya.
2. Belitung Timur
   
Ber-ibukota Manggar, dan memiliki tempat wisata ,seperti :

  • Pantai Burung mandi
  • Pantai samak
  • Pantai Lalang
  • Kuil Vihara "Dewi Kwan Im San "
  • Bendungan (Dam) Pice
Sayangnya tidak semua wisata di Belitung sempat saya kunjungi karena keterbatasan waktu, tapi untuk tempat-tempat yang pernah saya kunjungi akan saya bahas berikut ini :



WISATA BELITUNG BARAT

1. Pantai Tanjung Tinggi

Pantai Fenomenal!  kalau boleh saya katakan begitu karena di sinilah menjadi salah satu lokasi syuting dari film Laskas Pelangi. 
Pantai Tanjung Tinggi berpasir putih halus, dihiasi tebaran ratusan granit raksasa, dengan air laut berwarna biru kehijauan serta berombak tenang karena pantai ini merupakan sebuah teluk kecil sepanjang yang diapit oleh 2 semenanjung. 
Batu-batu granit yang ada di kawasan Tanjung Tinggi dapat berukuran beberapa ratus kubik. Tumpukan batu-batu granit membentuk bukit-bukit di sepanjang pantai serta lorong-lorong maupun gua-gua kecil dan menyekat-nyekat pantai Tanjung Tinggi. 
Selain dapat bermain dengan pasir putih yang lembut atau berenang di pantai yang tenang dan bersih, kita juga dapat melewati lorong-lorong batu batu granit raksasa ini serta memanjat batu-batu untuk melihat pemandangan Tanjung Tinggi serta berpose untuk diabadikan dengan kamera.

Di Pantai Tanjung Tinggi juga terdapat beberapa warung makan yang menyediakan menu makanan laut dan kuliner lokal seperti "gangan" serta minuman kelapa muda. Warung-warung makan tersebut dikelola oleh masyarakat desa Tanjung Tinggi yang ramah
 


2. Pantai Tanjung Kelayang


Pantai Tanjung Kelayang memberikan kita  panorama wisata yang eksotis. Dengan pasir putih yang halus bagaikan tepung, pantai ini membentuk teluk hamparan bebatuan granit di ujung barat sehingga membuat panorama sangat menarik. 


 Di pinggir pantai yang jernih ini terdapat tonggak-tonggak tempat nelayan menambatkan perahu-perahu mereka sebelum melaut. 


Di depan pantai, terlihat gugusan granit raksasa yang menjadi landmark kawasan ini, yaitu Batu Garude. Dari Tanjung Kelayang, biasanya wisatawan akan menyewa perahu nelayan untuk menuju ke Pulau Lengkuas dan Pulau Burung.

Dari atas dermaga, di kejauhan terlihat pulau burung, pulau lengkuas dan beberapa pulau kecil lainnya yang tersebar sekitar Belitung.

 
3. Pantai Bukit Berahu

Pantai Bukit Berahu hanya berjarak  18 Km dari Kota Tanjung Pandan, letaknya diatas bukit dengan akses jalan aspal yang mulus. Inilah panorama laut dari koridor  restoran. 

Sayangnya pada saat saya ke pantai ini, hari sudah semakin gelap dan matahari sudah terlanjur turun ditambah cuaca yang sedikit mendung, menyebabkan saya kurang maksimal dalam mengexplore pantai ini.

Tapi sedikit informasi, apabila ada yang berminat menginap di sekitar Bukit Berahu ini, ada satu resort yang siap menerima anda yaitu Bukit Berahu Resort. 
  


 
 4. Pulau Lengkuas


Pulau Lengkuas ini merupakan sebuah pulau yang berdekatan dengan objek wisata Pantai Tanjung Kelayang. 

Untuk mencapai pulau ini dan pulau-pulau di sekitarnya dapat menyer wa perahu mesin milik nelayan-nelayan di sekitar pantai. Atau jika anda berniat menggunakan jasa biro perjalanan pun bisa dan bahkan mungkin sedikit lebih aman karena mereka menyediakan life jacket untuk alat keselamatan, sedangkan jika menggunakan jasa perahu nelayan tidak ada fasilitas ini.

Kebetulan saat itu saya menggunakan jasa perahu nelayan karena perahu dengan fasilitas life jacket sudah habis dibooking para wisatawan. Meski sedikit ketar-ketir tapi saya tetap semangat untuk bisa meng-explore pulau-pulau yang ada di sekitar belitung.
  
Pulau Lengkuas ini terkenal dengan mercusuar yang masih berdiri tegak, dibangun pada tahun 1882 oleh pemerintah Kolonial Belanda. Sampai saat ini mercusuar tersebut mesih dengan baik sebagai penuntun lalu lintas kapal yang melewati atau keluar masuk Pulau Belitung. 

Pulau ini memiliki view yang ruuuaarr biasa indah! sampai saya bisa katakan bahwa untuk berfoto atau hunting foto di pulau ini tidak butuh kamera yang mahal atau seorang fotografer handal karena alamnya sudah memberikan Pesona yang Mengagumkan...Subhanallah..Allah Akbar!!

Selain, kita bisa narsis berfoto dengan latar belakang bangunan mercusuar atau berfoto di antara perahu yang berjajar rapi di atas pasir putih, kita bisa ber-snokling, berenang-renang bahkan naik ke atas mercusuar. Dari atas mercusuar, pemandangan yang didapat lebih indah lagi.
 


  5. Pulau Burung

Dinamakan Pulau Burung di bibir pantai pulau terdapat bongkahan bebatuan yang bentuknya menyerupai paruh seekor burung, maka masyarakat disekitar pulau ini menyebutnya sebagai Pulau Burung Pulau.  Letaknya masih berdekatan dengan objek wisata Pantai Tanjung Kelayang dan pulau Lengkuas

Pulau Burung dari Tanjung Kelayang

  6. Pantai Batu Berlayar


Pulau Batu Berlayar (Sailing Rock) adalah sebuah formasi batu-batu granit raksasa dimana terdapat 2 batu besar yang berdiri vertikal sehingga berbentuk ibarat layar dengan pulau pasir putih sebagai kapal nya. Formasi itulah yang membuat penduduk Belitung menamakan tempat ini Batu Berlayar.  Lokasi ini dapat ditempu sekitar 15 menit dari pelabuhan Tanjunga Kelayang. 
Hunting Sunset di tempat ini cukup memuaskan meskipun ini bukanlah lokasi terbaik untuk mendapatkan moment matahari terbenam.


WISATA BELITUNG TIMUR

1. Pantai Burung Mandi

Pantai Burung Mandi memiliki pemandangan yang indah dengan perahu nelayan yang berjajar menjadi ciri khas di sepanjang pantainya dan memiliki karakteristik pantai berpasir coklat dan halus dengan laut biru yang tenang, dengan panorama gunung Burung Mandi yang indah. Dilihat dari namanya, memang tidak ada faktor pendukung mengapa pantai yang indah berpasir putih dan landai sepanjang lebih kurang 2 Km ini dinamakan Pantai Burung Mandi, karena saya tidak melihat satu ekor burung pun ada di sana. Menurut cerita orang tuanya Yan, dulu memang masih banyak burung-burung di sana tapi semakin ke sini semakin tidak ada.   
Untuk mengunjungi kawasan wisata pantai dengan akses jalan aspal yang mulus di belitung Timur ini pengunjung akan memjumpai pantai wisata yang penuh dengan pepohon pelindung.Uniknya di sepanjang pantai bukannya pohon kelapa yang saya temukan tapi sederetan pohon pinus!!


2. Kuil Vihara "Dewi Kwan Im San"


Terletak diwilayah Kabupaten Belitung timur, letaknya tidak begitu jauh dari lokasi Pantai Burung Mandi, Sebuah bangunan Kuil Ibadah bagi umat Budha yang selalu ramai dikunjungi pada hari2 tertentu pada perayaan seperti : Hari Tahun baru China ( IMLEK ), Ritual Sembayang Kubur umat Tionghoa ( Ceng Beng ) .






3. Bendungan (Dam) Pice



Bendungan Pice Belitung Timur terletak di Desa Lenggang,Kecamatan Gantung,Kabupaten Belitung Timur
.
Bendungan Pice merupakan bangunan peninggalan Belanda,sehingga kini bangunan ini di jadikan sebagai objek Wisata Belitung,yaitu wisata sejarah bagi seluruh masyarakat,khususnya masyarakat kota gantung itu sendiri.
Menurut sejarah,namanya di ambil dari nama seorang arsitek berkebangsaan Belanda,yaitu Sir Vance.Bangunan tua bersejarah ini di bangun pada tahun 1934 sampai tahun 1936 dengan memilik panjang sekitar 50 meter,dan memilik pintu dengan ukuran 2,5 meter yang masing-masing pintu tersebut berfungsi sebagai media keluarnya air yang berketinggian 10 meter.




3. SD "Laskar Pelangi"


Sebenarnya bangunan ini bukanlah sekolah sesungguhnya akan tetapi hanyalah Replika SD Muhammadiyah  atau yang sering di sebut SD Laskar Pelangi. Bangunan ini dibuat untuk keperluan Film Laskar Pelangi yang di angkat dari salah satu novel karangan Andrea Hirata.


Bangunan ini berada di Kecamatan gantung/gantong ,Kabupaten Belitung yang hanya beberapa kilometer saja dari Bendungan Pice.

Terletak di atas bukit pasir, terlihat kayunya sudah lapuk,membuat tempat ini begitu eksotis.Di tambah lagi kondisi pada bangunan yang memiliki banyak lubang pada dinding,atap yang bocor sana sini dan terdapat kayu penyangga,sebagai penahan dinding yang hampir roboh,sehingga membuat bangunan Replika SD Muhammadiyah terkesan kuno.

Bangunan ini menjadi salah satu Wisata yang Wajib didatangi wisatawan apabila berkunjung ke Belitung! Wow salut untuk yang membuat Novel & Film Laskar Pelangi...cause of you, wisata di Belitung jadi dikenal banyak orang.

 
WISATA LAIN DI BELITUNG

 1. Kampung Bugis

Kampung nelayan Bugis memang kampung yang unik, letaknya di Belitung Barat tapi warganya adalah orang Bugis yang sudah beranak-pinak sejak lama. Letak kampung ini berada di Tanjung Binga, di kawasan Kampung Nelayan.

Bagan apung khas Belitung































2. Kampung Bali 

Kampung ini terletak di Belitung Timur. Seperti halnya Kampung Bugis, Kampung ini dihuni oleh penduduk yang berasal dari Bali dan diantaranya sudah banyak yang melakukan perkawinan dengan penduduk asli Belitung hingga beranak pinak. Kampung ini dahulu terbentuk oleh karena adanya program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah pada masanya. Akhirnya kampung ini menjadi berkembang. Alhasil Penduduk di kampung ini mayoritas beragama Hindu. Suasananya benar-benar mirip di tempat asalnya, Pulau Bali! karena di setiap rumah atau sudut terdapat pura-pura kecil tempat bersembahyang. Mata pencaharian utamanya adalah Berkebun Kelapa Sawit.



3. Wisata Kuliner


Pada awal perjalanan sudah diinformasikan satu kuliner khas Belitung yaitu Gangan Ikan Katep. Kuliner lainnya yang patut dicoba adalah Mie Belitung, khususnya yang dijual oleh rumah makan Mie Belitung "ATEP".  dan jangan lupa mencoba minuman yang berasal dari Jeruk kunci, jeruk khas Belitung.
Mie Belitung "ATEP"

Es Jeruk Kunci
























4. Wisata Oleh-Oleh


Oleh-oleh khas Belitung dapat kita beli salah satunya di KUMKN, letaknya di ibukota kabupaten Belitung. Di sana dijual dari mulai makanan sampai dengan souvenir. 
Makanan khas belitung terdiri dari Kerupuk kemplang, Abon ikan, madu hutan dan lain-lain.
Untuk souvenir yang khas dari Belitung adalah Batu Satam. sampai-sampai salah satu monumen di belitung berbentuk batu satam.
Apa itu Batu Satam? Batu Satam adalah batu meteor yang pernah jatuh di Belitung ratusan ribu tahun lalu. Batu hitam legam & mengkilat ini juga disebut billitonite  stone atau meteor stone. 
Cincin Batu Satam
Istilah satam diambil oleh bahasa warga keturunan china yang berada di pulau Belitung SA yang artinya pasir sedangkan TAM artinya empedu. Jadi satam berarti empedu pasir sedangkan warga pribumi Belitung sendiri mengartikan satam adalah Batu hitam.
  
Tempat lain jika ingin berburu oleh-oleh adalah B&B snack yang terletak di Jalan Veteran Kampung Parit No.7  Tanjung Pandan.
Berbagai makanan khas Belitung dapat kita dapatkan disini, mulai dari agar-agar rumput laut, kerupuk tengiri, abon ikan, dodol Belitung sampai dengan kaos-kaos cantik dengan tulisan ataupun hiasan Pulau Belitung.
Selama beberapa hari di Belitung memberikan kenangan tersendiri di dalam diri. Mulai dari pemandangannya yang super indah, penduduknya yang ramah serta kulinernya yang membangkitkan selera. Hal tersebut memberikan inspirasi bagi saya untuk mengatakan bahwa : 

 "BELITUNG IS LAND WITH A MILLION OF TASTE" 

Sabtu, 03 Maret 2012

UNFORGETTABLE DIENG PLATEAU

Perjalanan kali ini saya naik Garuda Indonesia no penerbangan GA0218 jurusan Jogjakarta. Semula direncanakan pesawat akan take off pukul 19.30 dan tiba di jogja pukul 20.35. Tapi ternyata delay selama 1 jam. Pesawat baru lepas landas pukul 20.30, kemungkinan pesawat delay kerena faktor cuaca, terbukti beberapa kali pesawat mengalami goncangan (turbulance). Pesawat tiba dengan selamat di Bandara Adi Sucipto sekitar pukul 21.30.

Dari Jogjakarta pukul 22.00 WIB langsung menuju Dieng, jalannya gelap, berkabut dan sepi. Sepanjang jalan hanya bertemu satu atau dua kendaraan saja. 
Pukul 01.30 WIB sampai juga di Dieng. Kami menginap di Losmen Bu Jono yang letaknya tidak jauh dari tempat wisata yang ada di Dieng Plateau.
Untuk sekedar tempat untuk tidur, kamar di losmen ini cukup bersih. meskipun pada kesan awalnya "agak sedikit" kumuh. 
Udara di Dieng mamang sangat dingin, meskipun saya sudah memakai berlapis baju plus baju hangat dan selimut tebal, tetap saja dinginnya menembus sampai ke kulit.

Kamar mandi di dalam kamar yang saya sewa pun cukup bersih, hanya saja air hangat yang dijanjikan ada tidak terealisasi karena tidak jalan. alat untuk sumber air panas berasal dari  menggunakan tabung gas isi 3kg. di Pagi hari, akhirnya, saya nekat mandi dengan air yang dinginnya melebihi air dari kulkas..Brrrr....dinginnya minta ampuun, untungnya setelah mandi saya disuguhi teh manis hangat yang sangat membantu menghangatkan badan kembali.

Selain saya, ada juga tamu dari mancanegara. salah satunya wanita yang saya lupa menanyakan namanya. Ybs berasal dari Belanda, datang ke Indonesia sejak 1,5 bulan lalu. sebelum ke Dieng, ybs berada di Bali bersama temannya. mereka hanya berdua saja di sini. Sama seperti saya, mereka baru datang semalam. Ybs sangat senang udara di Dieng karena katanya sama dengan udara di negaranya, hanya saja ybs agak sedikit kecewa karena hujan tidak berhenti-henti. Memang sejak semalam sampai dengan pagi harinya, hujan seperti awet turun terus. Ini juga yang membuat saya tidak jadi ikut tur yang diadakan oleh pengurus losmen ini, yaitu tur hunting sunrise di dieng plateau, kecewa sudah pasti. 


LOSMEN & RESTAURANT BU JONO
Jl Raya Dieng Km 27, Dieng Wetan, Kejajar, Wonosobo
Telp.085227389949 up.Bpk.Didik
Price: Rp.150,000/kamar + kamar mandi di dalam


Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah , yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo . Letaknya berada di sebelah barat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. 
Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung berapi raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari.

Dieng berasal dari bahasa sansekerta yaitu "Di" yang berarti tempat yang tinggi atau gunung dan "Hyang" yang berarti kahyangan. Dengan menggabungkan kedua kata tersebut, maka bisa diartikan bahwa "Dieng" merupakan daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.


KOMPLEKS CANDI ARJUNA

Kompleks Candi Arjuna yang merupakan salah satu candi tertua di Jawa. Di dalam kompleks ini hanya tinggal 5 candi berusia lebih dari seribu tahun yang masih berdiri dengan kokohnya. 
Candi Arjuna adalah sebuah kompleks Candi Hindu peninggalan dari abad ke 7-8

Kompleks candi ini pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Inggris bernama Van Kinsbergen pada tahun 1814. Berbeda dengan candi-candi lain yang sebagian besar ditemukan terpendam di dalam tanah, candi-candi di dataran tinggi Dieng ini pada waktu itu terendam air rawa-rawa. Proses pengeringan dimulai lebih dari 40 tahun kemudian. 

Candi utamanya adalah Candi Arjuna, yang berhadapan dengan candi berbentuk memanjang dengan atap limasan yang sering disebut sebagai Candi Semar. 

Di sebelah kirinya berdiri berjajar Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Puntadewa memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Candi Arjuna, sementara Candi Srikandi dan Candi Sembadra sedikit lebih kecil dan pendek. Berdasarkan cerita penduduk sekitar, Candi Puntadewa berada di tengah-tengah Srikandi dan Sembadra sebagai penengah bagi kedua kakak beradik yang sama-sama menjadi istri dari Arjuna tersebut.

Candi Arjuna
Candi Semar
Para pengunjung dapat menikmati keindahan dan keheningan kompleks candi ini.  untuk berduaan dengan pasangannya. Saya berjalan  di tanah berumput yang mengelilingi candi sambil mengagumi keelokan alam ciptaan Tuhan dan menghirup udara segar yang hampir tidak mungkin ditemukan di Jakarta. Tanah berumput itu terasa empuk dan membal, sampai-sampai saya mau berpose sambil tiduran menikmati rumput bak kasur springbed di kamar. Ternyata, dulunya tanah di sekitar candi ini merupakan tanah rawa-rawa maka kandungan air dibawah tanah di sekeliling candi masih cukup tinggi. Sebagai akibatnya, berjalan di atas tanah itu akan terasa seolah berjalan di atas busa.

 Lingkungan sekitar candi adalah lahan pertanian yang  sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur, dan bunga-bungaan.


 CANDI SETYAKI 



relief di sekitar dinding candi setyaki
Tidak jauh dari lokasi ke-5 candi ini terdapat Candi Setyaki. Letaknya menyendiri di tengah-tengah tanah pertanian warga. lokasinya seperti tidak terawat karena rumput liar & tanah becek di sekitarnya menghalangi jalan saya menuju ke sana.

Info dari beberapa situs di internet, candi ini bukanlah candi sesungguhnya tapi berasal dari hasil renovasi dan beberapa bagiannya bukanlah dari bebatuan aslinya. Meskipun begitu, candi ini tetap mempesona untuk bisa diambil gambarnya


DHARMASALA



Dari pintu masuk menuju kompleks candi arjuna terdapat reruntuhan sisa bangunan Dharmasala.
Zaman dahulu, bangunan ini berfungsi sebagai tepat persiapan upacara dan menaruh perlengkapan upacara keagamaan.





Sebenarnya nama-nama candi dengan nama tokoh-tokoh wayang seperti Arjuna, Semar, Srikandi, Puntadewa, Sembadra, Bima, Gatut kaca ataupun Dwarawati adalah nama yang kemungkinan diberikan oleh masyarakat sekitar, sedangkan nama candi pada saat masih difungsikan belum dapat diketahui.


Tiket masuk obyek wisata Candi Arjuna dan Kawah Sikidang = Rp.10,000/orang

Jika ada yang membutuhkan jasa guide untuk menjelaskan mengenai wisata di kompleks candi arjuna ini dapat menghubungi : 
Bpk.AA.R.Wijaya, 
Telp No. +62(0)286-323005; Handphone : +628156603142;  +6285227009177

atau bisa juga menghubungi pengurus losmen Bu Jono, yaitu Bpk.Didik  di no hp.085227389949


TELAGA MERDADA

Telaga Merdada merupakan telaga terluas di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng kurang lebih 25 Ha dengan kedalaman 2 – 10 meter. Dahulu Telaga Merdada merupakan kawah gunung berapi yang kemudian terisi air / Kepundan. Telaga Merdada memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Masih banyak ditemui pohon cemara di sekitar telaga merdada, juga beberapa jenis burung.
View menuju telaga merdada

Pada saat saya mengunjungi telaga ini, pengunjungnya tidak seramai  di Telaga Warna, tapi itu malah saya syukuri karena saya dapat menikmati kesunyian dan keindahan telaga ini tanpa hiruk pikuk dari orang yang berlalu-lalang.




Pada beberapa tempat terdapat Pohon Buah Carica, bentuknya semacam buah pepaya (mungkin masih masuk keluarga buah pepaya). Carica adalah tanaman khas yang hanya tumbuh di Dieng. Buah ini oleh penduduk dibuat menjadi manisan atau pun kripik yang kemudian dijual sebagai oleh-oleh khas dari kota Dieng-Wonosobo.



TELAGA WARNA

     Masuk melalui pintu gerbang utama, kita akan disambut oleh jalan setapak  dengan paving block, hutan rimbun di kanan kiri. Berujung di sebuah pertigaan, Telaga Warna terhampar di depan mata. Air kehijauan di dalamnya terlihat tenang, tidak beriak sama sekali. Kicauan burung liar dan rimbunnya hutan lindung yang tetap terjaga menghadirkan suasana damai yang menenteramkan hati.



      Telaga warna yang ada dibayangan saya ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Warna telaga hanyalah hijau  pucat dan beberapa bagian agak coklat kekuningan, kemungkinan akibat hujan yang mengguyur sejak kemarin harinya. Warna telaga hampir sama dengan kawah putih di Ciwidey karena kemungkinan sama juga mengandung belerang.

Meskipun begitu, objek wisata ini tetap memberikan pesonanya tersendiri, salah satunya adalah dengan menghadirkan beberapa Goa yang masih banyak dipakai orang untuk meditasi.



Goa Semar, Pengunjung bisa langsung mengetahui goa itu karena ada arca Semar di depan mulut goa-nya. Semar adalah salah satu punakawan yang dianggap paling bijaksana. Di namai Semar karena penduduk setempat percaya bila goa ini dijaga oleh Eyang Semar. Banyak yang bersemedi di goa ini, dengan tujuan menginginkan keselamatan.

     Goa Sumur, Tidak jauh dari Goa Semar ada Goa Sumur, di depannya ada arca wanita dengan membawa kendi. Goa ini memang memiliki kolam kecil yang airnya konon katanya bertuah. Banyak yang percaya air di Goa Sumur ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih cantik.

     Goa Jaran, dinamakan Goa Jaran atau yang bisa diartikan Goa Kuda karena dulu katanya adalah tempat pertapaan Resi Kendaliseto, suatu saat ketika hujan deras, ada seekor kuda yang berteduh di dalamnya. Anehnya ketika kuda itu keluar dari lubang goa keesokan harinya kuda itu telah berbadan dua alias hamil. Sebagian masyarakat percaya bila gua ini bisa digunakan untuk semedi para wanita yang sulit mendapatkan keturunan.

Tidak jauh dari jalan menuju Goa-goa tersebut terdapat sebuah telaga bernama  Telaga Pengilon. Sayangnya jalan menuju telaga ini seperti tidak terawat, tidak nampak jalan untuk menuju ke sana, sehingga saya tidak berani jalan ke sana karena takut masih terdapat ular ataupun kejeblos di telaga itu sendiri. Sangat sayang kalau tidak cepat diperbaiki.


Tiket masuk obyek wisata Telaga Warna = Rp.6,000/orang


KAWAH SIKIDANG

Sikidang adalah kawah  yang paling populer dikunjungi wisatawan karena paling mudah dicapai. Kawah ini terkenal karena lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah di dalam suatu kawasan luas. Dari karakter inilah namanya berasal karena penduduk setempat melihatnya berpindah-pindah seperti kijang (kidang dalam bahasa Jawa).

Kawah Sikidang

Sejauh mata memandang, hanya hamparan tanah tandus dikelilingi perbukitan dengan kolam yang terus menerus mengepulkan asap nun jauh di ujung sana. Beberapa meter dari pintu masuk terdapat sebuah papan peringatan agar Anda berhati-hati dalam melangkah, serta larangan menyalakan api dan membuang puntung rokok.

Berjalan di kawah ini memang tidak boleh sembarangan. Saya pun harus melompat-lompat dan mencari tanah yang kering untuk menjejakkan kaki. Lubang-lubang bekas kawah terdapat dimana- mana. Di beberapa tempat terlihat tanah basah dengan air yang bergolak mendidih. Tanah-tanah ini berbahaya bila dipijak karena sangat rapuh dan mudah longsor. Bau belerang terasa sangat menyengat.

Di ujung kompleks wisata ini, Kawah Sikidang bertahta. Sebuah kolam besar dengan air bercampur lumpur berwarna abu-abu yang terus menggelegak. Ujung kolam tidak terlihat karena pekatnya asap putih yang mengepul. Konon air dan lumpur ini memiliki suhu 98 derajat celcius, dan bahkan mungkin lebih. Pagar bambu dibangun mengelilingi kawah demi keselamatan para pengunjung.

Untuk tiket masuk objek wisata ini sudah termasuk ke dalam tiket masuk ke objek wisata candi arjuna, candi bima  jadi tiketnya jangan sampai hilang ya karena pasti akan disuruh bayar lagi 


CANDI BIMA


Candi Bima terletak paling selatan di kompleks Percandian Dieng.  Pintu masuk berada di sisi timur. Candi ini cukup unik dibanding dengan candi-candi lain, baik di Dieng maupun di Indonesia pada umumnya, karena dilihat dari segi arsitektur, candi Bima mendapat pengaruh gaya dari India Utara, yaitu terdiri dari tiga tingkatan mendatar.

Candi ini menghadap ke timur dengan denah candi berbentuk palang, yang menarik dari candi ini adalah pada bagian atapnya yang sangat mirip bentuk shikara dan berbentuk seperti mangkuk yang ditangkupkan, selain itu pada bidang-bidang tingkatnya dihiasi dengan relung-relung yang melengkung.
Candi Bima adalah sebuah candi yang terbesar di dataran tinggi dieng dengan ketinggian 8 meter dan berukuran 6 x 6 meter. Candi Bima terletak didekat pintu masuk kawasan kawah sikidang.

Pada candi ini memiliki arca kudu, yaitu sebuah arca yang berbentuk kepala manusia yang terletak di bilik jendela. Arca kudu ini seberat 15 Kg dengan ketinggian 24 Cm, Lebar 20 Cm dan tebal 27 Cm. Sayangnya beberapa sudah menghilang.
Seperti halnya peninggalan bersejarah ataupun objek wisata lainnya, ada saja tangan-tangan jahil yang mebuat objek wisata menjadi rusak, seperti di beberapa bagian candi ini, selain beberapa arca yang menghilang, terjadi juga aksi vandalisme, yang mencoret-coret beberapa bagian dari candi ini.




KULINER KHAS WONOSOBO
 
Berbicara mengenai  kuliner, maka tidak sah katanya kalau tidak membeli oleh-oleh makanan khas Dieng atau pun Wonosobo. Tidak sah juga kalau tidak mencoba "Mie Ongklok", makanan khas dari kota Wonosobo.

Apa sih Mie Ongklok itu?

Mie Ongklok adalah perpaduan antara mie kuning, kol dan kucai mentah, kuah kental berwarna cokelat dengan resep rahasia. Jika biasanya mie harus direbus terlebih dahulu, maka untuk menyajikan mie ongklok, mie bersama kol dan kucai mentah cukup dimasukkan ke dalam semacam saringan dari bambu dan di "ongklok-ongklok" atau dicelupkan berkali-kali ke dalam air mendidih. Itulah makanya Mie ini disebut Mie Ongklok.
Sebagai lauk tambahan untuk menikmati mie ongklok ini adalah Goreng tempe kemul khas wonosobo dan sate sapi. Sebuah perpaduan kuliner yang dijamin akan membuat lidah lumer merasakan kelezatannya.


Dimana sih bisa makan Mie Ongklok yang enak itu?

Baik saya maupun beberapa kenalan yang sudah pernah datang ke kota Wonosobo, tempat yang enak untuk menikmati mie ongklok ini adalah di :

MIE ONGKLOK LONGKRANG
Jl. Pasukan Ronggolawe No. 14 Wonosobo

Letak warung ini dari arah Dieng adalah di sebelah kanan jalan satu arah, sebelum alun-alun kota Wonosobo

Selain makan Mie Ongklok, maka yang harus dipenuhi selanjutnya adalah membeli oleh-oleh makanan khas daerah Wonosobo.


Saya mampir di salah satu toko oleh-oleh yang terdapat di kota Wonosobo.

Di Toko ini dijual beberapa produk makanan yang berasal dari jamur dengan berbagai macam jamur dan rasa, ada olahan dari buah Carica (buah khas Dieng) yang dibuat menjadi manisan bahkan menjadi semacam keripik. Ada juga teh yang dihasilkan dari perkebunan di sekitar Dieng, juga ada Teh Purwaceng (Purwaceng adalah alah satu tanaman obat tradisional yang dikenal berkhasiat sebagai obat perkasa kaum lelaki)

CENDAWAN MAS PERKASA
(Pusat oleh-oleh khas wonosobo)
Jl.Angkatan 45 No.13
Telepon : 0286-5805557



Akhirnya, selesai sudah jalan-jalan saya di Dieng Plateau dengan Sejuta Kenangan. Indonesia memang kaya, Indonesia memang Indah. Tuhan tidak akan sia-sia memberikan sejuta Keindahan ini, tinggal kita sebagai bangsa yang diberikan mau dan mampu mengelola dengan baik.

That's my Unforgettable Journey at Dieng Plateau.....
I hope I can back to that place again and again and again....
I wish.....