Sabtu, 26 April 2014

Cara merawat Power bank dengan baik dan benar

 Cara merawat Powerbank dengan baik dan benar – Bagi anda pengguna Smartphone pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Power Bank. Fungsi dari Power Bank itu sendiri adalah agar anda dapat dengan mudah charge Smartphone secara mobile dimana saja.

Seperti barang elektronik lainnya, Power Bank juga termasuk kedalam kategori barang elektronik yang mana jika pemakaian dan perawatannya tidak baik dan benar maka akan dapat mengurangi usia pakainya. Banyak para pemakai Smartphone tentang bagaimana cara pemakaian dan perawatan Power bank.

Inilah beberapa cara merawar Power Bank dengan baik dan benar:

Gunakan Power Bank dengan bijak
Artinya adalah hindari pemakaian Power Bank jika anda masih dapat menggunakan charger yang tesambung dengan listrik. jangan lupa pada fungsi sebenarnya Power Bank, semakin sering anda memakainya maka itu akan mengurangi kinejra dari Power Bank.
Hindari dari suhu yang berlebihan
Maksudnya adalah cara peletakan Power Bank itu sendiri sebelum atau sesudah dipakai. Simpan power bank di tempat dengan suhu normal atau suhu ruangan ,Jangan meletakkan power bank di tempat dengan suhu panas yang tinggi ( seperti magicom) dan tempat yang terlalu lembab atau dingin berlebihan (seperti kulkas). Tentu saja hal ini yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen.
Hindari benturan power bank
Secara umum power bank tidak dirancang khusus tahan terhadap benturan yang keras, jika terjadi benturan yang keras hal itu dapat merusak power bank bahkan tidak bisa digunakan lagi. Jadi berhati hatilah jangan sampai power bank anda terjatuh.
Sesuaikan daya
Pada saat anda akan membeli power bank usahakan daya yang dimiliki power bank minimal 2 kali lipat dari daya smartphone android anda, hal itu dimaksudkan agar anda dapat mencharge berulang ulang.
Power bank harus terisi penuh
Sebelum anda menggunakan power bank, usahakan agar baterai power bank sudah terisi penuh atau full. Pada power bank terdapat indikator yang menunjukkan bahwa baterai sudah terisi penuh atau belum.

Sumber : wartasaranamedia



Ini Cara "Nge-charge" Smartphone yang Benar




Smartphone bisa digunakan untuk membantu mengerjakan banyak hal, mulai dari mengecek e-mail, membaca berita, memotret, hingga aktivitas dengan berbagai media sosial dan pesan instan. Sayangnya, dengan banyak fungsi tersebut, umur baterai masih menjadi kendala.
Rata-rata smartphone saat ini memiliki waktu pakai 4-5 jam jika digunakan secara intens. Tentunya waktu tersebut tidak cukup untuk menemani aktivitas penggunanya seharian. Berikut beberapa tips meng-charge smartphone yang baik dan benar agar baterai bisa berumur panjang.

Jangan dibiarkan habis total

Banyak yang mengatakan agar baterai smartphone sebaiknya dibiarkan habis terlebih dahulu sebelum di-charge kembali. Hal itu memang benar, tetapi itu hanya untuk baterai dengan bahan nikel, yang saat ini sudah mulai ditinggalkan, sehingga saran di atas sudah tidak relevan.

Smartphone-smartphone modern saat ini sudah menggunakan baterai berbahan litium-ion, yang cara perawatannya pun juga berbeda dari baterai bahan nikel.

Baterai smartphone sebaiknya dijaga agar daya yang disimpan di dalamnya tetap di atas 50 persen atau minimal 20 persen.

Meski begitu, sesekali daya baterai juga perlu "dikuras" hingga habis, misalnya sekali dalam sebulan untuk keperluan kalibrasi.

Jangan "di-charge" semalaman

Kebiasaan membiarkan baterai terhubung dengan charger semalaman sambil ditinggal tidur juga ternyata tidak baik. Walau beberapa charger bisa memutus arus listrik jika daya sudah terisi 100 persen, membiarkan baterai selalu berada dalam kondisi 100 persen terisi juga tidak baik.

Mengisi baterai sebentar saja hingga terisi penuh secara berkali-kali malah lebih baik untuk kesehatan baterai dibanding dibiarkan dalam kondisi nol persen atau 100 persen secara terus-menerus.

Baterai litium juga rawan jika dibiarkan sering kehabisan daya sebab baterai tersebut juga memiliki komponen yang bisa digunakan untuk merusak baterai sendiri untuk mencegah agar baterai tidak meledak. Walau tidak terjadi tiap hari, pengguna wajib waspada.

Hindari tempat yang panas

Hindarkan smartphone dari tempat-tempat yang panas, misalnya di dashboard mobil di bawah kaca depan mobil, walau smartphone dalam keadaan mati sekali pun. Sebab, panas yang terpapar bisa merusak baterai.

Baterai litium idealnya disimpan dalam suhu 15 derajat celsius. Suhu ekstrem yang bisa ditangani adalah antara minus 40 hingga 50 derajat celsius.

Langsung ke soket listrik

Menghubungkan baterai dengan charger melalui soket listrik adalah cara yang paling direkomendasikan. Walau saat ini diperkenalkan metode pengisian ulang baterai secara nirkabel, metode tersebut juga menghasilkan panas yang tidak baik untuk baterai.

Metode menghubungkan charger dengan soket listrik juga lebih cepat dan aman jika dibanding menghubungkan smartphone dengan USB komputer atau laptop menggunakan kabel data/charger.

Sumber : Kompas